Cara Mengobati Mata Berlemak Dengan Daun Sirih

KOMPAS.com – Sebuah unggahan menyebutkan bahwa air rebusan daun sirih diklaim dapat mengobati katarak. Yaitu dengan cara mencurahi air tersebut pada mata.

Unggahan tersebut beredar di media sosial Facebook pada 28 Mei 2020.

Berikut ini di antaranya narasi yang menyebutkan manfaat patera sirih lakukan mengendalikan katarak:

“Getah semenjak tanaman suruhan ini sekali lagi sangat berfaedah buat dipakai sebagai pemohon tetes ain sebagai pemohon katarak, infeksi mata, radang dan beragam ki kesulitan mata lainnya,” tulis pengunggah privat status Facebook.

Tidak hanya disebut berharga lakukan menyembuhkan katarak pada ain, air rebusan daun serasa juga diklaim dapat menyembuhkan sakit kepala, mengatasi ngilu, menyembuhkan pegal nyeri, mengobati senderut urat, hingga menyembuhkan radang indra penglihatan.

Sepanjang ini, unggahan tersebut sudah lalu di sukai sebanyak 170 barangkali dan mutakadim dibagikan sebanyak 175 kali makanya pemakai Facebook lainnya.

Namun informasi keefektifan daun sirih ini dibantah oleh mantri spesialis indra penglihatan Ferdiriva Hamzah pada Jumat, (20/11/2020).

Melalui akun twitternya, @ferdiriva menelanjangi bahwa air rebusan daun sirih terlebih menimbulkan iritasi dan serabut plong indra penglihatan.

Menanggapi hal itu, sinse spesialis mata dari Kementerian Ilmu kesehatan Netra, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM Binar, DR dr Gitalisa Andayani, SpM(K) mengatakankan bahwa air rebusan daun sirih nan diklaim dapat mengobati katarak atau gangguan ain adalah hoaks atau tidak ter-hormat.

Sira menjelaskan, ekstrak daun sirih mengandung efek antiseptik, namun pemrosesannya sering dilakukan di rumah.

Sehingga masyarakat tidak boleh mengontrol konsentrasi, pH, dan lainnya, seperti layaknya pemohon kedokteran.

“Dan karena patera sirih bahan organik, selalu terserah risiko merecup mikroorganisme, termasuk jamur. Sehingga, yang terjadi malah infeksi alat penglihatan,” tutur Gitalisa ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (20/11/2020).

“Kami para okulis layak sayang mendapatkan kasus infeksi kornea (keratitis) karena infeksi pupuk, pada pasien yang sebelumnya diberi air rebusan daun sirih,” lanjur dia.

Gitalisa mengklarifikasi, pada prinsipnya, mata merupakan organ sensitif dan dapat mudah terkontaminasi.

Hanya di sisi tak mata memiliki proteksi alami, sehingga sebetulnya tidak wajib mencurahkan peminta apapun, bila tidak ada indikasi kedokteran.

Terkait peristiwa ini, Gitalisa mengatakan bahwa jika mengalami penyakit ain, sebaiknya langsung memeriksakannya ke dukun spesialis mata.

Selain itu, dokter nan juga sebagai humas di Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) ini mengimbau kepada mahajana agar bukan mudah percaya dengan dagangan-barang yang diklaim dapat menyembuhkan katarak.

“Karena katarak obatnya tetapi operasi katarak (kecuali tahap-tahap awal di mana katarak masih tipis, masih bisa dibantu kacamata),” ujar Gitalisa.

Apabila sudah mengganggu kegiatan sehari-hari, penyakit katarak sebaiknya segera dilakukan tindakan persuasi.

Beliau menambahkan, infeksi, radang mata, dan lainnya tetapi dapat diobati dengan peminta medis yang boleh diperoleh atas resep dukun.

“Bisa diobati kalau mata merah, dicoba obati dulu dengan ampas gula mata antiseptik yang dapat dibeli di apotek, tapi setelah maksimal 3 masa bukan membaik, buru-buru ke dokter,” lanjut dia.

Terkait maraknya informasi beragam terapi gangguan mata, Gitalisa himbau masyarakat cak bagi tak menerimakan air rebusan sirih ketika mata sirah, penglihatan tidak memburam.

Ia mengedepankan cukup bikin menerimakan obat tetes ain saja nan dijual di apotek.

“Terserah obat ceng mata yang manjur ‘xitrol’, sekadar penggunaannya harus dengan anak kunci dokter. Kami lagi saran jangan pakai air rebusan kinang, karena bisa menyebabkan katarak dan glaukoma bisa dipakai paser tataran atau sering,” ujar Gitalisa.