Contoh Surat Undangan Seminar

Contoh Surat undangan Resmi – Dalam pekerjaan administrasi, kegiatan surat menyurat merupakan sesuatu yang harus diperhatikan. Dokumentasi surat ikut dan keluar harus dilakukan dengan segeh cak agar mudah melacak kegiatan organisasi atau instansi tersebut.

Pada kesempatan ini, ada sejumlah paradigma surat undangan baku sekaligus pembahasan adapun kepentingan dan bagian-fragmen suratnya.

Teoretis tembusan undangan lumrah di bawah berasal semenjak bineka pihak. Biasanya nan membuat surat uleman resmi adalah instansi pendidikan (sekolah alias universitas), perusahaan, serta dinas pemerintahan.

Walaupun demikian, kartu undangan lazim tidak saja terbit berpangkal ketiga lembaga tersebut cuma. Apabila sebuah surat memiliki anasir-unsur kopi legal dan bertujuan cak bagi mengundang pihak lain, maka bisa dibilang surat tersebut adalah piagam undangan resmi.

Biar bertambah mengerti abstrak manuskrip undangan resmi beserta elemennya.

Suka-suka pula penggalan nan membandingkan surat invitasi resmi dengan tidak resmi. Meskipun tujuannya sekelas, yakni mengundang seseorang alias pihak lain bagi menghadiri suatu programa, doang ternyata ada perbedaan mendasar antara keduanya. Seseorang pun harus memahami kedua jenis kartu undangan ini biar bisa menyesuaikan dengan konteksnya.

---

Fungsi Surat undangan Resmi

Sebelum menggosipkan adapun dokumen undangan resmi, khususnya macam-macam teoretis surat uleman resmi, sepatutnya mengulas sedikit tentang apa itu surat resmi. Surat ini merupakan surat yang berisikan arti formal yang dikeluarkan oleh instansi alias organisasi tertentu. Makanya sebab itu, surat uleman resmi sudah pasti sifatnya seremonial yang berujud untuk mengundang pihak lain, bisa perorangan alias sebuah instansi.

Selain buat menjemput ke sebuah acara, arsip undangan resmi pun bisa digunakan sebagai perkakas bukti historis atau berturutan apabila diperlukan sama sekali. Sertifikat resmi dapat dijadikan bukti tertulis yang bisa dipertanggungjawabkan karena tidak dikeluarkan atas nama pribadi. Terakhir, salinan undangan resmi boleh dijadikan landasan seseorang privat menyelenggarakan sebuah kegiatan tertentu.

Beberapa contoh surat uleman normal di dasar dapat dijadikan pustaka oleh berbagai pihak buat beragam kegiatan. Seseorang dapat menyesuaikan jenis acaranya atau menggunakan serta merta contoh yang cak semau apabila kegiatannya persis sama. Bakal pembahasan selanjutnya, marilah simak perbedaan surat resmi dan lain agar tidak keliru memahaminya.

---

Perbedaan Kartu undangan Resmi dan Tidak Lumrah

Jika dilihat sekilas, surat undangan resmi dan tidak sah tampak selevel dari isinya. Namun sebenarnya ada sejumlah putaran yang membedakan keduanya. Di bawah ini adalah poin-poin yang membedakan antara surat uleman yang bersifat resmi dan enggak:

1. Tujuannya

Surat undangan absah bertujuan untuk mengundang seseorang atau instansi yang bersifat formal dan terdahulu. Kebanyakan kegiatan tersebut berupa menempel, seminar, atau perjumpaan lainnya yang harus dihadiri, baik perumpamaan pensyarah ataupun partisipan. Acara mengangkat tema khusus atau didesain dengan alur tertentu sehingga seringnya suka-suka aturan yang harus dipenuhi.

Berbeda dengan undangan yang tidak halal. Dilihat terbit suratnya, undangan ini bersifat pribadi dan acaranya bukan digelar secara biasa. Desain acara berorientasi santai dan tamu diperbolehkan memakai rok objektif atau


dress code


yang unik, tak kostum tertentu atau pakaian kantor.

2. Bahasa yang Digunakan

Berpunca segi bahasa, kartu undangan resmi menggunakan bahasa Indonesia nan halal dan baku. Cenderung tidak ada bahasa serapan atau dicampur dengan bahasa asing. Selain itu, penyampaiannya pun bukan berbelit-belit dan spontan pada muslihat acara yang diselenggarakan. Sebaliknya, manuskrip undangan yang bukan konvensional objektif menggunakan bahasa apa namun karena bukan bersifat formal. Mengenai isinya sering diselipkan dengan pembukaan kiasan, idiom, ataupun hal lainnya.

3. Pihak Pengirim

Surat undangan stereotip berasal dari organisasi atau instansi legal. Ini boleh dilihat dari kop surat, label, serta tera tangan dalam surat tersebut. Padahal kerjakan surat invitasi yang tak resmi berpangkal semenjak perorangan. Oleh sebab itu, tidak memerlukan unsur kesahihan sebagai halnya pada surat undangan resmi.

Akan halnya penulisan nama penerima pada surat uleman enggak resmi boleh positif nama ringkas maupun arketipe disesuaikan dengan keeratan hubungan si pengirim dan si penerima. Hal ini bukan boleh dilakukan pada surat undangan resmi karena pihak penyambut penulisan nama orang ataupun instansi harus contoh dan benar.

4. Bagian-Putaran Surat

Puas surat invitasi sahih terserah unsur-zarah manuskrip nan lain boleh ditinggalkan. Elemen-unsur tersebut akan diulas pada babak seterusnya dan bisa dilihat pada konseptual surat invitasi resmi di bawah. Surat undangan tidak jamak formatnya bebas namun secara garis besar mengandung pembuka, isi, dan penutup inskripsi. Sungguhpun demikian, surat undangan lain resmi struktur penulisannya tidak lumrah.

---

Bagian-Bagian Surat nan Harus Diperhatikan

Sebagai halnya yang disebutkan di atas bahwa kartu undangan lazim memiliki penggalan-bagian khusus. Bagian ini ialah unsur surat undangan resmi yang lebih jelas boleh diperhatikan pada beberapa contoh surat undangan jamak di bawah. Apabila kartu undangan resmi tidak memiliki satu skor berikut, maka kurang contoh alias tidak bisa disebut sahifah nan resmi. Inilah unsur-zarah arsip undangan resmi nan dimaksud:

1. Kop Surat

Kop surat dikenal juga dengan sebutan kepala surat. Ini menjadi adegan yang paling diperhatikan maka dari itu si akseptor karena menayangkan instansi mana yang mengundangnya. Di n domestik kop surat tercantum nama instansi, korban maktab, nomor telepon, serta label institusi tersebut.

Kop kopi posisinya harus minimal atas dan menjelaskan instansi nan mengundang. Selain sebagai pemberi takrif, untuk beberapa perusahaan kop surat pun boleh berfungsi sebagai organ promosi. Secara tidak berbarengan, logo yang menarik akan menjadi iklan atau perabot promosi perusahaan tersebut.

2. Tanggal Surat

Posisi penulisan terlepas tindasan dapat di pojok kanan ataupun kiri sertifikat, cuma seringnya ditulis di pojok kanan atas. Putaran ini dijelaskan tempat, tanggal, wulan, dan waktu surat dibuat. Tujuannya mudah-mudahan si pemeroleh mengetahui kapan surat dibuat dan mengumpamakan masa validitas surat tersebut.

Internal memberikan surat ajakan, sebaiknya pihak nan mengundang menerimakan jeda kurang makin 3 (tiga) hari berpangkal hari pelaksanaan. Ini bertujuan untuk memberikan pause waktu konfirmasi alias agar si akseptor bisa merencanakan agendanya di kemudian masa. Tak sulit beberapa programa hening tamu ajakan karena surat undangan yang diberikan berlebih berapatan ataupun mendadak.

3. Nomor Pertinggal, Perihal, dan Pelengkap

Nomor salinan digdaya kode arsip alias pengarsipan satu instansi. Setiap instansi punya urut kodenya sendiri. Lazimnya, nomor surat terdiri dari nomor urut dokumen keluar, kode unit alias divisi, wulan, serta tahun surat undangan dibuat. Maksud dibuatnya nomor piagam agar instansi yang mengirim mudah saat mengerjakan pengarsipan.

Adegan perihal berisi mengenai laporan atau isi utama surat undangan tersebut. Dengan begitu, saat mengakuri surat seseorang adv pernah secara garis besar acara yang ada di dalamnya. Padahal untuk lampiran bukan demap ada. Kalaupun ada lampiran, putaran ini diisi dengan jumlah halaman yang dilampirkan.

4. Pihak yang Dituju

Biasanya, tindasan ajakan halal menulis pihak penerima dengan sebutan “Yang Terhormat” atau “Kepada”. Setelah itu dilanjutkan dengan nama konseptual si akseptor beserta gelarnya sekiranya ada, kemudian jabatan di instansi tersebut. Penulisan segel serta instansi enggak boleh pelecok karena sahifah ini sifatnya lazim.

5. Pembuka

Episode ini yaitu penghormatan yang ditulis di awal salinan. Biasanya menggunakan “Dengan hormat” maupun salam tertentu nan berwatak protokoler, seperti mana “Assalamualaikum” maupun salam-salam keimanan serta kebudayaan lainnya. Adanya salam pembuka bisa menjembatani sangkut-paut formal antar kedua instansi sebaiknya terasa lebih akrab.

Dalam memberikan salam pembuka harus diperhatikan kali yang akan mengakui inskripsi. Sesuaikan salam pembuka dengan agama atau peradaban calon pengunjung undangan. Misalnya, gunakan “Assalamualaikum” apabila penerimanya ialah warga mayoritas beragama mukmin ataupun instansi religiositas Islam. Supaya kian aman, dapat menggunakan sapaan nan umum agar bersifat nonblok.

6. Isi Surat

Bagian isi surat sebenarnya dibagi tiga, yaitu paragraf pembuka, isi, dan penutup. Paragraf pembuka ampuh puji-pujian dan pengantar sebelum masuk ke isi maupun harapan undangan. Di bagian alinea isi barulah dijelaskan acara yang akan diselenggarakan, termaktub kabar waktu dan tempat acara. Episode penutup, ucapan syukur dan harapan sepatutnya pihak yang diundangnya berkenan lakukan hadir.

7. Intiha

Salam akhir sama halnya begitu juga salam pembuka. Bisa menggunakan salam tertentu atau kalimat sah lainnya. Sebenarnya putaran pengunci ini boleh ada atau lain karena beberapa katib surat sudah memasukkannya ke paragraf penutup di atas.

8. Pihak Pengirim

Tekenan sangat diperlukan internal arsip undangan legal. Selain itu, nama komplet beserta gelar dan jabatan pun harus dicantumkan untuk memperjelas. Tera yang menandatangani adalah pengampu pecah surat tersebut. Jangan lupa kerjakan menambahkan cap di atas tanda tangan meski lebih normal.

9. Lampiran atau Agenda Program

Beberapa surat undangan stereotip ada yang melampirkan detail acara, begitu juga tata acara dan sembarang orang pihak yang diundangnya. Lampiran ini sebenarnya enggak harus ada, namun beberapa acara memang membutuhkan tambahan cak bagi menginfokan pihak mana saja yang akan hadir.

Baca Juga: Acuan Manuskrip Pustaka

---

Contoh Surat Undangan Resmi Instansi Pendidikan

Sekarang saatnya masuk ke cermin surat invitasi resmi yang pertama, yaitu dari institusi pendidikan. Institusi ini dapat bermacam-variasi, yakni sekolah, jamiah, lembaga pendidikan swasta, dan sejenisnya. Adapun kegiatannya damping gandeng dengan turunan renta murid alias acara akademis. Berikut adalah beberapa pertinggal dengan contoh kegiatannya:

Contoh Surat Invitasi Resmi Rapat Bani adam Tua Pelajar

---

Contoh Surat undangan Halal Rapat OSIS

[KOP Sahifah]

---

Contoh Manuskrip Undangan Resmi Pembicara Seminar Kampus

[KOP SURAT]

---

Teladan Surat uleman Sahih Lakukan Mahasiswa Baru

[Tajuk SURAT]